Jumat, 09 Oktober 2009

Sindrom Metabolik (Sindrom X)





Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala, yang secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, diabetes, dll. Indikator utama pada sindrom metabolik adalah lingkar pinggang, oleh karena itu "perut buncit" dikaitkan dengan adanya sindrom metabolik.Timbunan lemak pada rongga perut disebut dengan obesitas sentral. Obesitas sentral sering dihubungkan dengan komplikasi metabolik dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Adanya timbunan lemak di perut tercermin akan dari meningkatnya LP. Oleh karena itu pengukuran lingkar pinggang (LP) ljuga harus dilakukan selain juga menghitung IMT.

Kumpulan gejala pada Sindrom Metabolik (IDF 2005)

Obesitas ( LP wanita > 80 cm, pria > 90 cm) ditambah 2 dari 4 Faktor berikut ini :

1. Trigliserida ≥ 150 mg/dl

2. Kolesterol HDL <>

3. Hipertensi ≥ 130/85 mmHg

4. Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl

Oleh karena itu, untuk mendeteksi Sindrom metabolik perlu dilakukan:

Pemeriksaan Fisik : Lingkar Pinggang dan Tekanan Darah

Pemeriksaan Laboratorium : Glukosa Darah, Kolesterol HDL, Trigliserida, Adiponektin

Secara ringkas, agar Sindrom Metabolik tidak berkembang menjadi penyakit berbahaya, perlu dilakukan berbagai upaya, yaitu:

  1. Menurunkan berat badan
  2. Mendeteksi kelainan (lingkar pinggang, tekanan darah, data laboratorium )
  3. Intervensi terhadap kelainan yang ditemukan (diet, olahraga, obat-obatan)
  4. Evaluasi & pemantauan secara berkala (pemeriksaan fisik dan laboratorium)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar