Kamis, 08 Oktober 2009

Berapa Berat Badan Idealku???




Postur tubuh ideal dinilai dari pengukuran antropometri untuk menilai apakah komponen tubuh tersebut sesuai dengan standard normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m2) kuadrat, yang disebut Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai berikut :
IMT (kg/ m2) = BB (kg) / TBxTB (m2)

Setelah IMT diketahui, selanjutnya dapat dicocokkan dengan cut of point klasifikasi status gizi (rendah, normal, lebih, atau obesitas). Berikut klasifikasi status gizi berdasarkan IMT yang diambl dari kriteria WHO (2004).
Klasifikasi dan Nilai potong utama
Berat badan rendah <18.50
Kurus berat <16.00
Kurus sedang 16.00 - 16.99
Kurus ringan 17.00 - 18.49
Rentang normal 18.50 - 24.99
Berat badan lebih ≥25.00
Pra Obes 25.00 - 29.99
Obese ≥30.00
Obese kelas I 30.00 - 34-99
Obese kelas II 35.00 - 39.99
Obese kelas III ≥40.00

Contoh: Bila tinggi badan 160 cm dan berat badan 70 kg. Maka IMT dan status gizinya sebagai berikut:

IMT = 70 kg / (1,6 x 1,6 ) m2 = 27,4 kg/m2 (status gizi : Pra Obes)

Pada tahun 2000, WHO mengusulkan untuk penyesuaian IMT untuk ras tertentu karena karakteristik fisiknya yang memang berbeda. WHO kemudian menurunkan batasan nilai potong untuk orang Asia. Berdasarkan kelasifikasi Asia Pasifik pada tahun 2000, dengan penyesuaian IMT untuk orang Asia, maka dinyatakan BBL bila IMT ≥ 23,0 yang dibedakan lagi menjadi BBL dengan risiko IMT 23,0 – 24,9, Obes I bila IMT 25,0 – 29,9 dan Obes II ≥30,0 kg/m2.

Pengukuran IMT paling sering digunakan sebagai indikator penentuan status gizi. Namun, terdapat beberapa kelemahan metode IMT ini. IMT tergantung usia, kondisi fisiologis, dan tidak membedakan jenis kelamin. IMT tidak dapat digunakan untuk mengukur status gizi bayi dan balita, juga tidak dapat digunakan untuk ibu hamil. Kelemahan metode ini yang adalah tidak membedakan BB tinggi yang disebabkan oleh lemak atau otot. Sehingga seseorang dengan BB tinggi selalu dianggap obes walaupun dapat disebabkan oleh banyak otot. Artinya, IMT tidak dapat digunakan untuk menentukan status gizi binaragawan. Selain IMT, untuk mengetahui Berat Badan ideal dapat menggunakan rumus Brocca sebagai berikut :

BB ideal = (TB – 100) – 10% (TB – 100)

Batas ambang yang diperbolehkan adalah +10%, bila sudah >10% maka dinyatakan berat badan lebih (kegemukan), dan bila sudah >20% maka dapat dinyatakan obes.
Contoh: wanita dengan TB 161 cm, BB 58 kg. Berat badan idealnya adalah:

BB ideal = (161 - 100) - 10% (161 - 100)
= 61 - 6,1 = 54,99 kg (55 kg)

Berat badan 58 kg masih termasuk dalam kisaran normal, karena masih dalam batas > 10%.

Nah, berapa berat badan anda sekarang? Berapa berat idealnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar